Rabu, Maret 03, 2010

SEPUTAR PERAWATAN KENDARAAN

MEMELIHARA KOPLING AGAR TETAP AWET



beberapa cara agar kopling kendaraan anda tetap awet setelah bertahun-tahun:

1 Bila sedang melakukan perpindahan gigi sebisa mungkin untuk menginjak pedal kopling sampai mentok.
2 Pada saat sedang melakukan perpindahan gigi usahakan untuk menarik dan melepas kopling tidak terlalu lama.
3 Pada saat anda harus berhenti dijalanan menanjak karena macet usahakan untuk tidak menggantung kopling(menarik pedal kopling setengah-setengah), pindahkan tuas transmisi ke N(netral) lalu injak pedal rem.
4 Pada saat anda terjebak kemacetan sehingga anda harus berhenti sebisa mungkin pemindahkan tuas transmisi ke Netral agar kopling tidak terbakar.
5 Untuk kendaraan yang bertransmisi otomatis caranya tidak berbeda jauh dengan transmisi manual yaitu bila berhenti baik dijalan menanjak atau sedang macet usahakan untuk memindahkan tuas ke “N”

SUSPENSI



Suspensi merupakan bagian kendaraan yang menghubungkan bodi kendaraan dengan roda. Konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga kendaraan dapat berjalan dengan nyaman dan aman.
Untuk itu maka suspensi harus dapat:
• Mengantar gerakan roda
• Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan
• Mengabsorsikan dan meredam getaran bodi akibat kondisi jalan
• Meneruskan gaya pengemudian dan pengereman
Sifat – sifat:
• Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain
• Konstruksi sederhana, perawatan mudah
• Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda
• Memerlukan ruang pemegasan yang besar
• Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang)
• Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang).
• Bodi sedikit miring pada saat belok
Penggunaan:
Aksel belakang tanpa / dengan penggerak roda (kendaraan ringan dan berat), aksel depan (kendaraan berat) tanpa / dengan penggerak.
Macam – macam Suspensi Aksel Rigid
1. Aksel Canggah
Ujung aksel berbentuk seperti canggah atau garpu yang dihubungkan sumbu king pin dengan spindel.
Penggunaan: Aksel dilepas kendaraan berat
1. Aksel kepalan tinju
Ujung aksel berbentuk seperti kepalan tinju yang dihubungkan sumbu king dengan spindel
Penggunaan: Aksel depan kendaraan berat
1. Aksel Pipa
Berpegas Koil
Lengan – lengan berfungsi untuk mengantar gerakan roda (pegas koil tidak dapat menerima beban horisontal) arah memanjang dan melintang.
Penggunaan: Aksel depan / belakang, dengan penggerak roda
Berpegas Daun
Tidak dibutuhkan lengan – lengan, karena pegas daun dapat meneruskan beban / gaya memanjang dan melintang.
Penggunaan: Aksel depan / belakang, dengan penggerak roda.
1. Aksel De – Dion
Kedua roda dipegang batang / aksel khusus, differensial diikat pada bodi, perlu empat penghubung (joint) pada aksel roda, tidak ada perubahan geometri roda saat pemegasan, massa tak berpegas ringan.
Penggunaan: Aksel belakang dengan penggerak roda belakang.

SEBAB V-BELT MATIC CEPAT PUTUS



Pada umumnya, umur pakai v-belt di skubek anatara 15.000-20.000 kilometer. Lewat dari itu, v-belt biasanya putus secara mendadak tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Itu diakui teman-teman saya yang v-belt motornya putus secara mendadak.

Selain karena usia pemakaian yang lebih, ada beberapa hal menjadi penyebab putusnya v-belt, dan semuanya bisa dideteksi kalau mau sedikit berusaha. Inilah bagian-bagian yang perlu dicermati.
1. Lihat bagian dalam atau bagian bergigi dari v-belt. Tanda-tanda mau putus biasanya ada yang retak-retak. Kalau tidak kelihatan retaknya bisa juga menekuk v-belt.


2. Di sisi samping belt, sudutnya terlihat lebih ramping atau tajam ( aus ) ketimbang belt standar atau yang masi baru. Itu menandakan belt sudah aus akibat gesekan dengan puly. Jika sudah aus—belt menjadi mulur—menimbulkan suara berisik di rumah CVT, seperti rantai yang kendur, karena belt bergesek dengan tutup CVT atau crankcase.


Pengaruhnya, Akselerasi awal biasanya jadi selip atau tarikannya berat. Seperti gas diputar tapi tenaga tidak sesuai putaran mesin. Biasanya orang mengira itu pengaruh dari karburator, jadi jangan salah kaprah.

3. Pemakaian ukuran ban yang tak lazim, misalnya 140/80-14. Belt butuh tekanan lebih besar untuk menggerakkan roda. Inilah yang bikin belt cepat aus. Selain itu, tenaga yang besar—akibat pemakaian ban lebar—juga bikin belt cepat aus.

4. Rute perjalanan yang panjang seharian juga bikin daya tahan v-belt berkurang lalu membuatnya cepat putus. Misalnya, sekali jalan puluhan kilometer tanpa istirahat dicampur macet. Walau pemakaian masih sekitar 10.000 km, v-belt bisa saja putus.Maka untuk yang hobi touring disarankan membawa v-belt cadangan. Tentunya juga harus mengerti cara mengganti v-belt itu sendiri.

Untuk menangkal semua itu, enggak ada salahnya dilakukan pengecekan rutin. Itu bisa dilakukan waktu senggang.

BUSI



Busi (dari bahasa Belanda bougie) adalah suatu komponen mesin yang dipasang di atas silinder pada mesin pembakaran internal yang memerlukannya. Busi dipasang untuk memercikkan bensin yang telah dikompres oleh piston. Percikan busi berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektroda yang dihubungkan dengan kabel ke lilitan penyala (ignition coil) di luar busi, dan dengan ground pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam silinder.Hak paten untuk busi diberikan secara terpisah kepada Nikola Tesla, Richard Simms, dan Robert Bosch. Karl Benz juga merupakan salah satu yang dianggap sebagai perancang busi.

Mesin pembakaran internal dapat dibagi menjadi mesin dengan percikan, yang memerlukan busi untuk memercikkan campuran antara bensin dan udara, dan mesin kompresi (mesin Diesel), yang tanpa percikan, mengkompresi campuran bensin dan udara sampai terjadi percikan dengan sendirinya (jadi tidak memerlukan busi).

Cara Kerja
Busi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan Volt yang dihasilkan oleh lilitan penyala (ignition coil). Elektron yang terdorong masuk dari lilitan menghasilkan beda tegangan antara elektroda di bagian tengah busi dengan yang di bagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin besar beda tegangan, struktur gas di antara kedua elektroda tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang ada, gas-gas tersebut mengalami proses ionisasi dan yang tadinya bersifat insulator, berubah menjadi konduktor.

Setelah ini terjadi, arus elektron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya elektron, suhu di celah percikan busi naik drastis, sampai 60.000 K. Suhu yang sangat tinggi ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil. Inilah percikan busi, yang pada prinsipnya mirip dengan halilintar atau petir mini.

Cara Perawatan Busi
1.Lepaskan semua busi dengan kunci busi, jangan sekali-kali memakai kunci pas.Periksalah kondisinya. Jika busi kering dan berkerak abu-abu menandakan kondisi pembakaran motor Anda baik. Bila basah serta kerak berwarna hitam, menggambarkan pembakaran mesin kurang sempurna.

2.Sebelum busi dilepas, lubang tempat busi bersemayam harus dibersihkan terlebih dahulu. Cukup dengan kain bersih. Ketika melakukan pembersihan, cek kondisi penutup busi apakah masih dalam kondisi baik. Bersihkan mulut busi bagian luar dengan menggunakan sikat kawat. Untuk memudahkan pembersihan, busi direndam dengan bensin atau minyak tanah sebelum dibersihkan. setelah bersih keringkan. Bersihkan elektrode masa dengan kikir plat tipis. Ukur celah busi untuk mengoptimalkan kinerja busi Anda.

3.Periksa kembali celah antara elektroda positif (bagian membulat) dan elektroda negatif (bagian melengkung yang nampak keluar dari busi). Kembalikan pada posisi normal sesuai buku petunjuk. Pada umumnya celah busi berjarak 0,8 mm-1,2mm.

4.Setelah itu masukkan kembali busi pada tempatnya. Harap diingat, jangan mengencangkan busi hingga terlalu keras. Sebab, bila itu terjadi busi akan sulit kembali dilepas atau bisa saja menyebabkan rusaknya arus ulir pada lubang mesin. Bersihkan busi secara teratur. Agar umur pemakaian busi Anda bisa lebih panjang, sebaiknya setiap 5.000 km Anda membersihkannya dengan tiupan angin atau dengan sikat khusus.
Perawatan busi akan sangat membantu proses optimasi pembakaran. Sehingga tak saja busi, platina maupun injektor juga akan lebih awet.

PERAWATAN JOK MOTOR



Jangan anggap remeh peran jok pada motor. Fungsinya cukup vital menunjang kenyamanan berkendara. Terlebih di musim hujan yang akan datang sebentar lagi. Motor bakal lebih sering dicuci. Begitunya ada pantangan yang tak boleh dilakukan kala mencuci motor. Namun, jika perlakukan salah, akhirnya ikut merusak jok.

Coba bayangkan, jika jok di motor sudah tidak berfungsi maksimal. Pastinya, berkendara bakal jadi terganggu. Apalagi, kalau motor itu memang dipakai untuk aktivitas harian. Pastinya enggak betah duduk lama di motor sebelum sampai tempat tujuan.

Begitu juga jika motor dipakai perjalanan jauh! Misalnya, touring. Yang ada bokong jadi cepat sakit dan pegal.

Selain untuk menopang tubuh, jok juga berfungsi sebagai peredam entakan ketika terjadi guncangan. Ya, baik itu jalan tak rata atau juga ketika menghajar lubang. Bagai suspensi, jika peran busa sudah tidak bagus, guncangan sangat terasa ke badan. Terutama, perut!

Setidaknya coba cari tahu apa yang boleh dilakukan dan tidak. Termasuk, untuk urusan cara merawat busa dan jok itu sendiri. Dengan lebih tahu dan tahu lebih soal jok plus busa, fokus berkendara jadi tidak terganggu. Dan otomatis, berkendara jadi lebih nyaman.

BICARA SOAL BUSA

Ini adalah part di jok yang mempunyai peran cukup vital. Terlebih di motor harian. Seperti dibilang di atas, kalau jok itu punya peran layaknya suspensi. Jadi pengendara juga harus tahu soal busa agar tetap mampu meredam guncangan maksimal.

Busa tidak selamanya harus ganti baru, meski ada kerusakan sedikit. Kecuali jika performa busa sudah kempis. Ada batasan atau toleransi sehingga busa itu bisa direkondisi.

Jika busa hanya mengalami robek-robek masih bisa diperbaiki. Baik itu di bagian tengah atau di pinggiran jok. Asalkan busa itu masih menempel dengan busa di sekitarnya.

Cara memperbaikinya, busa yang lama dilapisi atau ditambal dengan busa baru. Tentu dengan cara dilem terlebih dahulu. Setelah itu, baru dipapas ulang sesuai busa yang ada disekitarnya. Tetapi jika busa sudah lepas dari busa lainnya atau bolong, memang bisa diperbaiki. Tetapi, perannya jadi tidak maksimal. Kebayanyakan lem juga tidak bagus.

Ketika memang harus mengganti busa, baiknya cari busa yang bagus. Itu bisa dicirikan bukan dari warna. Memang, ada busa berwarna kuning muda dan ada juga busa yang berwarna kuning tua . Sebab nantinya, busa yang kuning cerah juga akan jadi kecokelatan. Busa yang bagus, ketika terkena air tidak langsung kempis. Itu karena pori-pori busa orisinal atau busa yang bagus memang lebih rapat.

JUGA BUTUH PERAWATAN

Datangnya musim hujan, bikin motor sering dicuci. Begitunya saat mencuci, jangan sampai busa jok ikut disemprot air.

Terutama dengan semprotan dari alat cuci steam. Kalau bisa sih dihindari. Sebab dengan kemampuan bertekanan tinggi dari alat itu, tentu busa akan menjadi cepat basah oleh air dan meresap ke semua bagian.

Ketika busa basah, maka busa akan menjadi kempis. Apalagi busa itu ditutup kulit jok, maka sulit untuk cepat kering. Belum lagi jika kena tekanan akibat diduduki. Wah, jadi makin kempis lagi deh. Pastinya ini juga bisa cepat merusak kualitas jok itu sendiri jadi jok mudah hancur.

Parahnya lagi jika jok tidak kering itu juga sering terjemur matahari. Dengan sulit keluarnya air, maka busa menjadi lembab. Begitu kering, busa sudah menjadi getas dan biasanya membentuk tatakan busa atau fiber alas jok. Bentuknya ini beda dari cetakan yang sudah dibuat dari pabrikan.

Musuh busa dan kulit jok itu adalah air dan panasnya matahari. Hal yang sama juga bisa berlaku di jok yang mengalami tambah busa baik itu untuk mengejar fashion atau rekondisi. Adanya penambahan busa, maka untuk merekatkan ke busa di bawahnya butuh pemakaian lem. Sedangkan lem, terdiri dari bahan kimia.

Awalnya memang tidak terjadi sesuatu yang berarti dengan busa. Tetapi sewaktu-waktu, jok bisa saja menjadi keras. Yang membuat keras jok adalah dari lem yang mengeras karena terjemur terik mentari tadi. Akibat mengerasnya jok atau busa ini, lama-kelamaan juga berakibat getas dan hancur.

Maka dari itu usahakan jok jangan terlalu sering kena jemur matahari langsung dan kena air. Jika jok kotor, baiknya cukup bersihkan bagian permukaan atau kulit joknya saja. Sedang untuk bagian dalam atau bawah jok bisa dibersihkan dengan cara mengelap pakai kain basah dan jangan lupa dikeringkan lagi. Oh ya! Hati-hati juga terhadap adanya jahitan jok. Sebab kalau jahitan tidak bagus, air juga bisa masuk lewat bagian itu.

Sedang untuk kulit jok itu sendiri, hindari bahan kimia yang mengakibatkan kulit jok jadi cepat mengeras ketika terkena matahari. Apalagi semir yang seharusnya dipakai di ban tapi ikut dipakai untuk di kulit jok. Selain jok jadi licin, juga akan merusak kulit jok itu sendiri.

SEBAB BAN MOTOR CEPAT RUSAK



Ban motor cepat rusak biasanya karena dua hal. Yang pertama yaitu, karena ulah penjahat menyebar "ranjau" berupa paku atau benda tajam lainnya, yang marak belakangan ini. Yang kedua, karena kecerobohan pemilik kendaraan itu sendiri.

Kecerobohan tersebut di antaranya cara berkendara yang urak-urakan, seperti sering menghajar lubang atau menabrak benda keras. Kemudian, mereka tidak memerhatikan kondisi komponen yang berkaitan dengan ban. Misalnya, membiarkan tekanan angin kurang atau sering membawa beban yang berlebihan.
Ini adalah beberapa contoh kerusakan pada ban, disertai penyebabnya.

Pertama, ban sobek, akibat kurang tekanan angin, lantas menghajar lubang atau menyeret benda tajam (ranjau) cukup jauh. Jika pakai ban dalam, sobek kecil tidak akan membuat ban kempis.

Kedua, ban benjol. Ini menandakan bahwa benang konstruksi di dinding putus. "Biasanya disebabkan karena bagian samping ban sering membentur trotoar. Tapi kalau benjolannya di tengah, itu biasanya karena kondisi suspensi mati sehingga ban seperti dibiarkan menahan beban berat kendaraan plus pengendara dan penumpang.

Ketiga, kembangan ban termakan sebelah. Penyebabnya terdiri dari beberapa kemungkinan, seperti kondisi velg yang sudah tidak balance. Kalau velg menggunakan jari-jari, Saya sarankan agar bagian itu disetel ulang. Kemungkinan lain, volume shock sudah tidak seimbang. Otomatis Kerja suspensi pun jadi tidak sama.

Faktor penyebab lain, bushing (bosh) swing arm sudah aus sehingga posisi roda oblak dan bikin ban tidak rata ketika menapak di permukaan jalan.

cara melihat kode produksi



Keempat, retak-retak karena terlalu lama disimpan sehingga membuat elastisitasnya berkurang. Lihat kode produksi ban yang terdiri dari 4 angka. Dua angka awal pertanda minggu produksi (bisa minggu pertama, kedua, dan seterusnya), sedangkan dua angka di belakang menandakan tahun produksi.

PERAWATAN REM CAKRAM



1.Disc cleaner
Setiap menempuh 10.000 km bersihkan debu-debu dengan disc cleaner berupa cairan dengan cara disemprot. Debu dan kotoran akan rontok. Untuk hasil maksimal, setelah disemprot, lap dengan kain.

2. Ampelas dan bubut
Biasanya bila sudah menempuh 100.000 km, selain sil-sil rem diganti, Kanvas Rem dan cakram diampelas agar permukaan tetap rata. Bisa juga jarak tempuh di bawah itu bila rem sudah menimbulkan bunyi decit lantaran Kampas Rem Cakram sudah tipis, berdebu atau permukaan cakram tidak rata. Lihat Cakram Motor dan Kanvas Kopling.

Jika cakram yang tidak rata, diatasinya dengan dibutut. Tapi ingat batas maksimumnya, bila sudah terlalu tipis atau retak, cakram sebaiknya diganti.

3. Minyak rem
Isi dan ganti setiap menempuh 20.000 km. Minyak rem yang terlalu lama, kandungan airnya makin tinggi, apalagi kualitas minyak rem kurang bagus. Hasilnya, titik didih kian rendah mengakibatkan performa rem tidak bagus. Lihat Kampas Rem Cakram

4. Kualitas minyak rem
Pada kemasan minyak rem ada tulisan DOT (Department of Tranportation) dibarengi dengan angka, itu menunjukkan tingkat kekentalan dan titik didihnya. Semisal DOT 3, 4, dan 5, sama dengan perbedaan kaliper rem 4 sampai 8 pot. Semakin tinggi spek pot, pemakaian minyak remnya menggunakan DOT yang tinggi.

SISTEM PELUMASAN



Sistem pelumasan pada sepeda motor dibedakan menjadi dua, yaitu sistem pelumasan sepeda motor 4 tak dan sistem pelumasan sepeda motor 2 tak.
a. Sistem Pelumasan Sepeda Motor 4 Tak
Sepeda motor 4 tak pelumasan hanya ada satau macam, yaitu dari bak engkol. Minyak pelumas diisikan pada bak engkol. Dari bak engkol minyak pelumas dipercikan ke dinding silinder untuk melumasi dinding silinder motor. Ding oli yang dipasang pada piston bertugas meratakan dan membersihkan oli pada dinding silinder tersebut. Oleh karena itu sepeda motor 4 tak dilengkapi dengan ring oli.

b. Sistem Pelumasan Sepeda Motor 2 Tak
Sistem pelumasan sepeda motor 2 tak dibedakan menjadi 2, yaitu :
1 Sistem Pelumasan Campur
Pada sistem ini oli dicampurkan dengan bahan bakar (bensin) pada tangki. Contohnya adalah pada sepeda motor vespa.
2 Sistem Pelumasan Autolube
Pada sistem ini oli ditampung pada tempat tersendiri. Oleh karena itu pada sistem ini digunakan dua jenis minyak pelumas, yaitu pelumasan untuk bak engkol dan pelumasan untuk motornya. Untuk menjalankan tugas tersebut sistem ini dilengkapi dengan pompa oli. Contohnya pada sepeda motor Yamaha.
Sistem pelumasan percik umumnya digunakan pada sepeda motor 4 tak seperti Honda.

Minyak pelumas yang digunakan pada sepeda motor adalah oli, karena oli mempunyai syarat-syarat yang diperlukan dalam pelumasan, yaitu :
a. Daya lekatnya baik
b. Titik nyala tinggi
c. Tidak mudah menguap
d. Titik beku rendah
e. Mudah memindahkan panas.
Kekentalan oli ditandai dengan SAE (The Society of Automotive Engineers). Semakin besar angka SAE-nya berarti semakin kental. Oli SAE 40 lebih kental dari pada oli SAE 20. kekentalan oli tersebut makin lama makin berkurang sehingga daya lumasnya pun menurun. Panas dan proses pembakaran sangat berpengaruh terhadap kualitas oli. Sisa pembakaran seperti H2O yang mengembun masuk kedalam bak oli dan bereaksi akhirnya menghasilkan lumpur yang merusak kualitas oli. Disamping itu karbon yang tidak terbakar akan bercampur dengan oli dan mengendap menjadi kerak.

Oli pada sistem pelumasan sepeda motor berfungsi sebagai :
a. Mengurangi gesekan
b. Menyerap panas
c. Mengurangi kehausan
d. Menambah kerapatan antara piston dan dinding silinder
e. Mencegah karat
f. Membersihkan kotoran-kotoran
c. Pompa Oli
Pompa oli pada sepeda motor berfungsi untuk memyemprotkan oli agar bercampur dengan gas baru dan masuk kedalam ruang bakar. Jumlah oli yang disemprotkan kedalam ruang bakar harus sesuai dengan ketentuan. Tidak boleh banyak ataupun kurang, jika terlalu banyak mengakibatkan ruang bakar menjadi cepat kotor oleh kerak/karbon dan polusi yang ditimbulkan oleh asap buang gas. Jika kurang mengakibatkan motor menjadi cepat panas dan memungkinkan piston macet didalam silinder.

Jumlah oli yang disemprotkan oleh pompa dapat disetel, mekanisme penyetelannya pun tidak sama. Sepeda motor yang dipompa oli adalah sepeda motor 2 tak seperti Yamaha dan Suzuki, vespa termasuk sepeda motor 2 tak tapi oli tidak disemprotkan oleh pompa melainkan dicampur dengan bensin dalam tangki bensin. Sedangkan motor 4 tak seperti Honda tidak menggunakan pompa oli dan bensinnya dicampur dengan oli. Percikan oli dari ruang engkol secara otomatis karena pada pipi engkol terdapat sendok yang berfungsi sebagai pemercik.

Pemeriksaan, Penyetelan, dan Perawatan :
1. Periksa tanda penyetelan pada pompa oli. Pada motor Suzuki A-100, waktu gas tangan diputar penuh maka tanda pada tuas pompa dan tanda pada rumah pompa harus segaris. Jika tanda tidak segaris maka perlu penyetelan kabel pompa oli.
2. Pada motor jenis Kawasaki KH-110 penyetelan pompa oli dilakukan setelah motor mencapai temperatur kerja. Setelah motor hidup pada putaran stasioner gas tangan diputar sampai putaran motor mulai naik. Pada posisi ini pompa oli harus segaris. Jika tanda penyetelan tidak segaris maka perlu penyetelan pada kabel pompa oli.
3. Pada motor Yamaha V-75 (E) Deluxe, penyetelan dilakukan dengan menggunakan mur pengunci lalu baut penyetel diputar hingga tanda yang terdapat pada pully lurus dengan baut yang terdapat pada plat penyetel. Setelah lurus mur penyetel diluruskan lagi. Penyetelan dilakukan dalam keadaan katup gas tertutup.
4. Pada Yamaha Alfa penyetelan dilakukan dengan mengendorkan mur pengunci lalu dengan memutar penyetel hingga tanda pully penyetel sejajar di tengah-tengah sekrup Philip head atau terletak pada jarak 1 mm dari sekrup tengah. Selain itu keraskan lagi mur pengunci.

CARA PERAWATAN RADIATOR



Cara Perawatan Radiator:
1. Lakukan pemeriksaan air radiator secara rutin pada tangki cadangan. Jika permukaan air di tangki cadangan berada di bawah garis MIN, segera tambahkan. Jika sudah tampak kotor dan tampak keruh, kuras dan ganti dengan air radiator yang baru.
2. Gunakan cairan khusus radiator saat mengisi radiator (coolant). Selain membantu proses pendinginan, di dalam cairan tersebut juga terdapat zat yang dapat mengurangi korosi pada radiator dan mesin. Korosi dan kotoran pada air pendingin sangat tidak baik karena dapat mengganggu proses pendinginan. Kami sarankan untuk menggunakan air coolant yang berjenis ethlylene glycol berkualitas tinggi.

3. Bersihkan kisi-kisi radiator dengan menyemprotkan air pada sirip radiator.

4. Periksa kemungkinan terjadi kebocoran baik pada selang-selang maupun radiator. Kebocoran selang dapat dipantau secara manual dengan melihat ada tidaknya tetesan. Tapi, untuk mengecek kebocoran pada radiator harus menggunakan alat khusus (sst atau special service tools). Radiator kendaraan Anda akan diperiksa dengan alat ini jika datang ke bengkel-bengkel jaringan Astra International.

5. Kondisi radiator dan kinerja sistem pendingin Anda akan lebih terjaga jika rutin melakukan servis berkala. Jangan lupa membawa kendaraan Anda ke bengkel-bengkel Resmi. Saat servis berkala mulai dari 1.000 kemudian tiap kelipatan 10.000 km, salah satu bagian yang akan diperiksa adalah kondisi sistem pendingin.

NOS(nitrous oxide system)



NOS ( Nitrous Oxide System ) merupakan suatu senyawa gas yang tersiri atas dua bagian Nitrogen dan satu bagian Oksigen. Kandungan Oksigen yang dimiliki NOS adalah 36% dari total berat NOS itu sendiri.

Didalam ruang bakar, Nitrous Oxide memisahkan diri menjadi Nitrogen dan Oksigen. Jika bercampur dengan bahan bakar, Oksigen akan membantu pembakaran. Pada tekanan tinggi, sekitar 800psi, Nitrous Oxide berbentuk cairan. Botol dan tabung yang menampungnya tentu harus cukup kuat. Jika katup tabung tidak bekerja dengan baik, cairan akan merembes keluar dan langsung berubah menjadi gas lagi.Nitros Oxide sangat peka terhadap perubahan panas. Pada saat bertekanan menjadi sangat membahayakan. Jika terkena anggota tubuh, maka anggota tubuh akan beku dan putus. Hal ini lazim disebut frost bite, yaitu hal yang sering dialami para pendaki gunung pada ketinggian 5000 km diatas permukaan laut.
Jika semburan gas mengarah sumber api, akan tercipta kombinasi pendinginan dan tekanan gas oksigen yang ideal untuk pembakaran, sehingga terjadi letupan. Efek pendinginan ini diperoleh dari penyerapan panas untuk menguapkan cairan Nitrous Oxide. Tetapi kondisi ini tidak mudah terjadi. Gas ini bukan bahan bakar dan tidak akan terbakar dengan sendirinya. Untuk membakarnya diperlukan sumber api. Hal inilah yang menyebabkan legal digunakan untuk kendaraan bermotor. Pada mesin, aliran gas ini biasa dikontrol oleh katup solenoid. Pasokan bahan bakar juga harus diperbanyak, gar tidak terjadi pembakaran miskin dan terjadi overheating. Dampaknya adalah piston menjadi meleleh.

Selain memasok oksigen tambahan ada keuntungan lain bila menggunakan alat yang telah lama dikenal oleh kalangan otomotif ini. Dalam keadaan cair dan gas, volume NOS ini sangat minim. Sehingga tidak mengganggu aliran udara dan BBM yang masuk melalui intake manifold. Tetapi di dalam ruang bakar, NOS akan mengembang. Kompresi dan energi akan tercipta jauh lebih tinggi. Hasil akhir, jumlah bahan bakar yang dibakar akan bisa lebih banyak dan tenaga mesinpun bertambah. Keuntungan lain, gejala detonasi dan overheating dapat dikurangi. Ini berkat campuran bahan bakar, udara, dan NOS. yang masuk ke dalam ruang bakar jauh lebih dingin. Sifat inilah yang tidak dapat kita peroleh bila menggunakan sistem pemampat udara turbo.

Apapun jenis sistem suplai BBM pada mesin Kendaraan, entah itu Kendaraan yang masih karburator ataupun yang telah menggunakan injector, kedua-duanya tetap dapat mengaplikasikan NOS, hanya saja proses instalasinya berbeda. Ada 2 jenis instalasi untuk NOS, yaitu sistem Basah (Wet) dan Kering (Dry). Masing-masing instalasi tersebut memiliki peralatan / kit yang berbeda.

1. Sistem Wet NOS : Proses penyemburan antara BBM dengan gas Nitrous Oxide bercampur dan ditembakkan secara bersamaan ke ruang bakar mesin lewat injector khusus. Dalam sistem wet pada mesin karburator, campuran antara BBM dan gas NOS harus disetting melalui ukuran spuyer / jet, agar perbandingannya pas, karena bila terlalu banyak gas NOS ke sistem pembakaran dibandingkan BBM maka mesin bisa jebol, sedangkan jika terlalu banyak BBM dibandingkan gas NOS, maka tenaga yang dihasilkan tidak akan maksimal (efektifitasnya berkurang). Untuk penggunaan NOS di mesin karburator maka dibutuhkan lagi alat tambahan bernama Spray Bar.
Proses aplikasi sistem ini juga terbagi menjadi 2, yaitu :
* Sistem Single Point : Sistem ini menggunakan satu saluran untuk mencampur NOS dengan BBM.
* Sistem Direct Port : Sistem ini menggunakan saluran terpisah pada tiap silinder untuk menembakkan NOS dan BBM secara bersamaan

2. Sistem Dry NOS : Proses penembakkan gas NOS dan BBM dilakukan secara terpisah, Nozzle NOS disambungkan langsung menuju ruang pembakaran secara terpisah, sedangkan bensin tetap melalui jalur sendiri pada injector ataupun karburator.

Tidak ada komentar: