Selasa, Desember 29, 2009

NTFS VS FAT

.
.


Sehari hari saat kita bergaul dengan komputer yang menggunakan system operasi Windows tentu akan sering mendengar akronim/singkatan NTFS dan FAT. Walau banyak yang sudah paham dan mengerti akan maksud dari singkatan tersebut namun tidak sedikit pula yang belum begitu memahaminya.

NTFS merupakan singkatan dari NT File System dan FAT memiliki kepanjangan File Allocation Table. Keduanya merupakan sistem file yang sangat populer karena digunakan pada sistem operasi Windows. NTFS merupakan pilihan utama bagi mereka yang menggunakan sistem operasi Windows XP karena memiliki keunggulan dari segi keamanan bila dibandingkan dengan sistem file yang lain.

Sistem file sendiri mempunyai makna sebagai sebuah metode untuk menyimpan atau mengorganisir file komputer beserta data yang ada di dalamnya sehingga akan mempermudah untuk mencari dan mengaksesnya.

Berikut akan saya tampilkan penjelasan dari masing masing sistem file yang ada pada sistem operasi Windows :

FAT16
Sistem file FAT16 pertama kali diperkenalkan pada era MS-DOS di tahun 1981. Sistem file yang sudah berumur 27 tahun ini, pertama kali dirancang untuk menangani file yang terdapat pada floppy disk. Selanjutnya dengan beberapa perbaikan, sistem file ini mampu untuk menangani file yang terdapat pada hard disk. Keunggulan yang paling besar dari FAT16 adalah kemampuan untuk bekerja pada banyak sistem operasi yang berbeda seperti, Windows 95/98/Me, OS/2, Linux, dan beberapa versi dari UNIX. Sedangkan kelemahan terbesarnya terletak pada jumlah kluster yang terbatas untuk tiap partisinya, sehingga apabila hardisk bertambah besar maka ukuran kluster yang ada pada hardisk juga akan bertambah besar. Pada hardisk dengan besar partisi 2GB, setiap kluster mempunyai besar 32 kilobytes, artinya walaupun file yang terdapat pada hardisk tersebut lebih kecil dari 32 KB maka pada hardisk dengan FAT16 tetap akan menempati ruangan sebesar 32 KB. FAT16 juga tidak mendukung kompresi, enkripsi dan beberapa teknik keamanan yang lain.

FAT32
Sistem file FAT32 pertama kali diperkenalkan saat peluncuran Windows 95 Service Pack 2. Sistem file ini merupakan pengembangan dari FAT16 dengan perbaikan utama terletak pada peningkatan jumlah kluster untuk setiap partisi. Dalam perjalanannya ternyata FAT32 mempunyai banyak keunggulan lain bila dibandingkan dengan pendahulunya. Meskipun FAT32 bertujuan untuk menutupi segala kelemahan yang terdapat pada FAT16, ternyata timbul suatu masalah dengan kompatibelitas terhadap sistem operasi yang lain. Bila FAT16 mampu ‘bercengkrama’ dengan banyak sistem operasi, tidak demikian halnya dengan FAT32. Windows NT, Linux dan UNIX adalah beberapa diantara sistem operasi yang gagal ‘dihinggapi’ oleh FAT32. Setelah muncul Windows XP, hal ini tidak menjadi masalah lagi karena Windows XP dapat dipasang dengan baik pada FAT32 sehingga mempermudah melakukan komunikasi di jaringan yang menggunakan Windows XP tanpa memperdulikan sistem file yang digunakan.

NTFS
Sistem file NTFS diperkenalkan pertama kali saat peluncuran versi awal dari Windows NT. Sistem file ini sangat berbeda dengan FAT. NTFS memberikan fitur keamanan yang sangat tinggi, kompresi data yang bagus serta enkripsi data yang susah ditembus. Sistem file ini merupakan sistem file default saat kita pertama kali melakukan instalasi Windows XP dan jika kita melakukan upgrade dari Windows 9x ke Windows XP maka kita akan ditanya apakah kita juga akan mengkonversi sistem file lama kita ke NTFS. Jika kita menolak untuk melakukan konversi juga tidak menjadi masalah sebab Windows XP tetap akan bekerja pada sistem file FAT32 tentu dengan fitur keamanan yang kurang. Yang perlu diingat, kita bisa dengan mudah melakukan konversi sistem file dari FAT16 atau FAT32 ke NTFS, tetap sebaliknya, bila kita ingin mengkonversi balik ke FAT dari NTFS tidak bisa dilakukan dengan mudah tanpa men-format hardisk.

Sayangnya sistem file NTFS tidak bisa menutupi kelemahan FAT32 dalam masalah kompatibelitas dengan sistem operasi yang lain sehingga disarankan bila kita menggunakan 2 sistem operasi yang berbeda dalam 1 komputer maka kita diharapkan untuk selalu menyediakan satu partisi dengan sistem file FAT sebagai tempat menyimpan data recovery. Namun dengan fitur recovery yang ditawarkan/termasuk di dalam sistem operasi Windows XP, saya rasa pembuatan partisi FAT ini menjadi suatu yang mubazir.

Kapan kita memilih untuk menggunakan FAT atau FAT32?
Jika kita menjalankan lebih dari satu sistem operasi dalam satu komputer, kita membutuhkan partisi dengan sistem file FAT. Hal ini agar data yang kita tempatkan pada partisi FAT tersebut bisa diakses oleh kedua sistem operasi. Tetapi harap diingat karena keterbatasan fitur keamanan dari sistem file ini, maka disarankan untuk tidak menaruh data yang sangat penting diatas partisi dengan sistem file FAT.

Tag: Data, FAT, FAT16, FAT32, File, Harddisk, Komputer, Linux, NTFS, Sistem, Windows, XP


NTLDR Missing (File corrupt)




Dari dulu sampai sekarang permasalahan seperti yang saya tulis di judul masih menjadi pertanyaan yang cukup ngetop di beberapa milis tentang komputer. Walaupun sudah dijawab berulangkali oleh senior senior milis, tetap saja hari hari berikutnya ada yang nanya lagi. Mungkin karena beberapa anggota milis malas untuk melihat arsip dan sifat dari milis yang mengalir terus sehingga kerap terjadi pembahasan suatu topik secara berulang ulang.

Permasalahan atau pesan missing NTLDR biasanya muncul saat komputer melakukan booting pertama kali. Hilangnya file system ini bisa terjadi karena kesalahan saat melakukan shutdown, virus, instalasi program tertentu dan lain lain. Biasanya komputer gagal untuk masuk ke system operasi sehingga untuk memperbaikinya agak sedikit rumit.

Jika komputer menggunakan partisi dengan system file FAT32, caranya lebih mudah daripada NTFS. Hal ini lebih karena faktor keamanan yang lebih kuat di NTFS sehingga membongkarnya pun rada rada sulit. Cukup dengan melakukan booting menggunakan startup disk Win98, lalu menyalin file NTLDR atau NTDETECT.COM dari direktori i386 ke direktori C:\.

Sedangkan untuk system files NTFS, langkah langkah yang bisa dilakukan antara lain :

1. Masukan dan boot menggunakan CD WindowsXP.
2. Saat muncul pilihan untuk melakukan Repair Windows, tekan tombol R pada keyboard.
3. Lalu tekan nomor yang sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang akan diperbaiki, biasanya pilih angka 1.
4. Ketik password administrator saat diminta, bila sebelumnya kita tidak pernah mengisi password administrator saat instalasi Windows pertama kali, langsung tekan Enter.
5. Ketik perintah berikut : (X: merupakan drive pengganti untuk CDROM).
COPY X:\i386\NTLDR C\:
COPY X:\i386\NTDETECT.COM C:\
6. Keluarkan CD dari CDROM lalu ketik exit.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ok banget neh